http://sembung-ngawi.desa.id - Untuk penguatan Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) serta menindaklanjuti hasil survey keluarga sehat yang telah dilakukan oleh tenaga kesehatan Puskesmas Karangjati di Desa Sembung Kecamatan Karangjati Kabupaten Ngawi, maka diadakan Pertemuan Penggerakan Germas pada Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Kader dalam Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) bertempat di Balai Desa Sembung, Jum'at (06/01) mulai pukul 09:30 WIB.

Selaku Kepala Desa, Sudarto membuka acara dengan sambutan singkat kepada Tenaga Kesehatan (Nakes) dari Puskesmas Karangjati.

"Keluarga sehat adalah keluarga yang setiap anggotanya berada dalam kondisi yang sejahtera, baik dari segi dari fisik maupun mental, sehingga dapat hidup normal secara sosial dan ekonomi di tengah masyarakat lainnya. Untuk mencapai standar keluarga sehat, tentunya ada syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu," terang Narasumber. "Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk mencapai keluarga sehat, antara lain kesehatan ibu dan anak, kondisi penyakit menular dan tidak menular, lingkungan rumah dan sekitarnya, kesehatan jiwa, serta gaya hidup," lanjutnya

Indikator Keluarga Sehat menurut Kemenkes Republik Indonesia yaitu :

1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat

Selain itu, dalam MMD juga dibahas mengenai pengendalian penyakit menular lalu permasalahan -permasalahan di tahun 2022 salah satunya keracunan pangan yang terjadi di Tasikmalaya, Jawa Barat dimana anak-anak dilaporkan mengalami keracunan (mual, muntah dan begah perut) setelah mengonsumsi jajanan chiki ngebul (chiki yang diberi nitrogen - jajanan yang sempat viral di tahun 2022). Dengan demikian, orang tua bisa waspada dengan kejadian-kejadian seperti ini.

"Memang tidak mudah ya mewujudkan keluarga sehat ,namun, dengan kesadaran kita tentang indikator-indikator di atas tadi dan juga memikirkan efek jangka panjangnya, waspada dengan keadaan lingkungan sekitar, hindari yang perlu dihindari, ajarka kepada anak-anak kita untuk berhati-hati dalam memilih makanan, contohkan kepada mereka dengan perilaku kita, maka kualitas hidup keluarga anda akan terjaga, bahkan hingga generasi selanjutnya," terang Narasumber. "Program keluarga sehat juga merupakan bagian dari program puskesmas. Jadi Anda bisa meminta bantuan dokter puskesmas/Nakes Puskesmas Karangjati jika mengalami kesulitan dalam memenuhi indikator-indikator di atas," pungkasnya.