http://sembung-ngawi.desa.id - REPOST dari NGAWI,mediamataraman.com– Bersih desa merupakan tradisi turun temurun yang sudah berlaku sejak berabad-abad lamanya. Di jawa pada khususnya, ritual bersih desa merupakan wujud bersatunya manusia dengan alam, dan dapat didefinisikan juga sebagai bentuk perwujudan rasa syukur atas nikmat dan berkah yang diberikan Tuhan YME kepada seluruh warga desa selama ini. Ritual bersih desa juga sering dimaknai sebagai bentuk permohonan akan keselamatan dan kesejahteraan hidup ditahun mendatang.
Kegiatan bersih desa atau yang biasa disebut nyadran di Desa Sembung merupakan ritual tahunan yang digelar pada setiap minggu wage yang merupakan hari kelahiran Kepala Desa Sembung yang pertama, dibulan besar penanggalan jawa.
Rangkaian kegiatan yang dimulai pada Minggu, 17 Juli 2022, diawali dengan acara malam tirakatan dipelataran kantor Desa Sembung, yang diisi dengan pembacaan Surat Yasin, Tahlil dan do’a bersama. Acara tersebut dihadiri oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat, sejumlah perangkat desa dan perwakilan RT dan RW Desa Sembung. Kemudian esok harinya dilanjutkan dengan kegiatan kenduri di makam “Bangun Tapan” Desa Sembung, dimulai dari pukul 11.00 wib hingga selesai, dan dilanjutkan dengan digelarnya kesenian tari gambyong (langen beksan) dihalaman depan kantor Desa Sembung pada pukul 13.00 wib.
Meskipun kegiatan tersebut digelar dengan protokol kesehatan yang ketat, namun kata Kades Sembung Sudarto, tidak mengurangi kekhidmatan, semangat, makna dan kesakralan kegiatan Bersih Desa tersebut. “Kegiatan Bersih Desa yang dilaksanan rutin setiap hari Minggu Wage bulan besar pada tahun ini bertepatan dengan malam tirakatan peringatan hari jadi Kabupaten Ngawi yang ke 664, dan meskipun dalam pelaksanaan penyambutan hari jadi dan bersih desa yang digelar tahun ini sangat sederhana dan terbatas namun tidak mengurangi esensi, semangat dan nilainya” jelasnya.
Ritual bersih desa yang telah dijaga selama ratusan tahun, mengajarkan untuk mengenang dan mengenal para leluhur, silsilah keluarga, serta memetik ajaran baik dari para pendahulu. Seperti pepatah Jawa kuno yang mengatakan “Mikul dhuwur mendem jero” yang kurang lebih memiliki makna bahwa ajaran-ajaran yang baik kita junjung tinggi, yang dianggap kurang baik kita tanam-dalam.
Atas berkat Rahmat Allah SWT dan dengan dukungan dari semua pihak rangkaian Kegiatan Tradisi “Bersih Desa” (Nyadran) Desa Sembung Kecamatan Karangjati Kabupaten Ngawi Tahun 2022 dapat terselenggara dengan baik serta senantiasa dalam suasana yang kondusif. (MM/Aay))