http://sembung-ngawi.desa.id - Ada beberapa penyebab kehamilan seorang ibu tergolong dalam risiko tinggi yang disebut dengan istilah Bumil Resti. Bumil Resti sangat membutuhkan perhatian dan penanganan yang tepat karena Jika tidak diperhatikan dan ditangani dengan tepat, kondisi kehamilan resiko tinggi bisa menimbulkan dampak negatif bagi ibu dan si Kecil.
Apa saja yang menyebabkan seorang ibu hamil digolongkan sebagai Bumil Resti ? dalam beberapa pertemuan di Balai Desa Sembung kepada enam Bumil Resti pada kegiatan Penanganan Ibu Hamil Resiko Tinggi yang dimulai Senin (04/07) hingga Senin (05/09) yakni memberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) selama 90 hari penuh, dimana setiap minggunya ada pertemuan selama satu kali, Bidan Desa menjelaskan bahwa Bumil Resti adalah yang tergolong dalam 4T yaitu Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Sering dan Terlalu Banyak.
Ibu dengan 4T :
1. Ibu yang hamil pada usia Terlalu Muda yaitu hamil saat berusia kurang dari 20 tahun.
2. Ibu yang hamil pada usia Terlalu Tua yaitu hamil pada usia lebih dari 35 tahun.
3. Ibu dengan jarak kehamilan Terlalu Sering (Jarak Dekat) yaitu jarak antar kelahiran anak satu dengan yang lainnya kurang dari 2 tahun.
4. Ibu yang hamil Terlalu Banyak yaitu ibu yang mempunyai anak hidup lebih dari 3 atau 4.
Ibu dengan 4T dapat juga mengakibatkan kematian ibu karena berbagai komplikasi yang dialaminya.
Selain itu, Ibu dengan penyakit penyerta (asthma, diabetes, kelainan jantung, dan sebagainya), hamil dengan penyakit penyulit (pre-eklamsia, eklamsia, infeksi, dan sebagainya), riwayat operasi terdahulu, dan hamil di usia rentan berpotensi memiliki kehamilan dengan risiko tinggi.
Oleh karena itu Pemerintah Desa Sembung Kecamatan Karangjati Kabupaten Ngawi melaksanakan program Pemerintah untuk menurunkan angka Stunting dengan memberikan penyuluhan kepada Bumil Resti serta PMT Bumil Resti selama 90 hari dimana setiap harinya Kader Posyandu mengantarkan kerumah Bumil Resti Makanan Tambahan yang sesuai dengan standard yang sudah dikonsultasikan dengan Bidan Desa dan setiap satu minggu sekali mengadakan kelas kecil di Balai Desa untuk mendengarkan perkembangan dan pertanyaan-pertanyaan seputar kesehatan kehamilan.
"Dengan memenuhi kebutuhan nutrisi makro dan mikro yang bervariasi di tiap tahapan mulai dari prakehamilan, trimester 1, 2, dan 3, serta masa menyusui bisa menjadi salah satu cara penting penanganan kehamilan risiko tinggi, asupan makanan yang mengandung zat-zat gizi penting seperti karbohidrat, zat besi, protein, lemak, kalsium, vitamin A, vitamin D, vitamin B12, asam folat, dan iodine sangatlah diperlukan." terang Lugas selaku Bidan Desa saat memberikan pengarahan.
Upaya yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah agar ibu hamil berisiko tinggi bisa melahirkan dengan selamat dan bayipun sehat.