http://sembung-ngawi.desa.id - Sudah tidak asing lagi ditelinga kita istilah atau tradisi Bersih Desa dan Nyadran/ Nyadranan yaitu satu kegiatan yang dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur kepada sang pencipta, serta sebagai sarana berdoa bersama, mendoakan arwah leluhur yang babat tanah Desa.
Pada Minggu Wage (16/07), Pemerintah Desa Sembung Kecamatan Karangjati Kabupaten Ngawi mengajak seluruh masyarakat untuk berkumpul bersama guna berdoa bersama di Makam Bangun Tapan TPU Desa Sembung RT. 002 RW. 004 Dusun Sembung II melestarikan tradisi Nyadran/ Bersih Desa Sembung.
Seperti tahun-tahun sebelumnya dan yang sudah menjadi tradisi, Sudarto selaku Kepala Desa, seluruh Perangkat Desa, Badan Permusyawaratan Desa, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, serta Masyarakat Desa Sembung berkumpul dan tidak hanya itu namun tidak dengan tangan kosong, semua membawa Ambengan (berkat) yang dikumpulkan didekat pusara makam Mbah Tapan yang sangat dipercaya oleh seluruh Masyarakat sebagai Tokoh Babat Alas Cikal Bakal berdirinya Desa Sembung.
Setelah semua berkumpul Hudi selaku Modin mengajak seluruh yang datang untuk bersama-sama bersyukur atas umur panjang, kesehatan serta berdoa kepada Sang Pencipta alam Semesta, Tuhan Yang Maha Esa baik untuk sesepuh/ pejuang yang telah gugur, tokoh babat alas desa, tokoh pemimpin desa, tanah dan juga untuk kesejahteraan mulai Kepala Desa hingga seluruh Masyarakat supaya diberikan berkah yang melimpah, terhindar dari malapetaka dan musibah dan supaya Pandemi Covid-19 segera berakhir.
Ada yang berbeda mulai dari tahun 2021 dikarenakan adanya Pandemi Covid-19, dimana setelah berdoa maka anak-anak dan dewasa yang membawa ambengan berkat yang sudah dikumpulkan dipersilahkan untuk mengambil berkat secara acak secara bersamaan (berebut) namun kali ini tidak demikian melainkan semua tetap berada di tempat duduk masing-masing lalu para petugas lah yang mengantarkan ambengan berkat nya sehingga tidak terjadi kontak fisik atau mengakibatkan jatuh secara tidak sengaja karena bertabrakan dengan yang lainnya dan acara pun terlihat lebih tertib dan khidmat.
Kegiatan Nyadran Bersih Desa Sembung sudah dimulai dengan Yasinan malam nyadran pada Sabtu (16/07) bertempat di Depan Balai Desa.
Kegiatan di makam Mbah Tapan berlangsung selama kurang lebih satu setengah jam dan masih dilanjutkan dengan satu agenda pelestarian budaya yaitu tari tradisional Langen Beksan Tayub (Menari bersama) yang masih dipertahankan oleh Pemdes dan Warga Desa Sembung.
Dua penari Beksan Tayub yang diiringi gamelan Jawa serta biduan (Warangono/Sinder) memandu para penari yang mengikuti irama di bawah rindangnya pepohonan, sangat ramai dan antusias bagi warga Desa Sembung Kecamatan Karangjati Kabupaten Ngawi.
“Langen tayub ini adalah budaya Jawa yang harus dilestarikan,” ungkap Sudarto selaku Kepala Desa dalam sambutannya memulai acara ini dan dilanjutkan menari bersama penari Langen Beksan Tayub serta seluruh Perangkat Desa dilanjutkan BPD, LPMD, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Tokoh Masyarakat serta tidak ketinggalan juga para pemudapun ikut menari.
Disampaikan lagi oleh Kepala Desa Sembung bahwa Tujuan dari rangkaian acara Nyadran Bersih Desa yang telah dilakukan oleh warga, hal tersebut tak lain dari rasa bersyukurnya antara manusia dan alam kepada Tuhannya, yang telah memberi kesejahteraan. Dan juga memupuk rasa saling menghormati dan menjaga rasa, saling bergembira bersama serta bergotong royong. Seluruh rangkaian acara berlangsung dengan lancar sampai selesai pada pukul 15:30 WIB.